Thursday, 9 October 2014

LAPORAN PRAKERIN

LAPORAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
Tune Up Ringan dan Sistem Rem Mobil Toyota Avanza
Disusun untuk memenuhi tugas selama Praktek Kerja Industri


Disusun oleh:
                            Nama                        :    Surya Enjang Krisdiantoro
                            NIS                           :    0972
                            Program Keahlian     :    Teknik Kendaraan Ringan

SMK NEGERI 1 JAMBU
Kabupaten Semarang
2013/2014



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang
Dalam menghadapi dunia kerja pada era global di perlukan langkah yang kongkret bagi lembaga pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tenaga kerja yang berkualitas, professional, inovatif dan kreatif serta menguasai teknologi yang berorientasi pada pasar (market and customer oriented).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menerapkan pendidikan sistem ganda dimana peserta didik akan melaksanakan proses pendidikan terpadu yang melibatkan sekolah sebagai institusi penyelenggara dan institusi pasangan yaitu Dunia Usaha dan Dunia industri (DU/DI). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan telah melalui tahap Sinkronisasi dengan kebutuhan dunia usaha. Dalam arti telah menyesuaikan perkembangan kebutuhan terampil menengah.
SMK Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang mempunyai 3 kopetensi keahlian, yaitu: Kopetensi Teknik Kendaraan Ringan, Kopetensi Keahlian Busana Butik dan Teknik Permesinan. Bermaksud memberikan andil  dalam mewarnai bursa tenaga kerja dengan mendidik Siswa  tingkat menengah menjadi tamatan yang siap memasuki  dunia kerja.
Untuk tujuan tersebut, SMK Negeri 1 Jambu mewajibkan siswanya melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) sebagai program implementasi kurikulum nasional sekaligus bertujuan mengenalkan dunia usaha / industri serta seluk-beluknya.
Berangkat dari pemikiran di atas,perlu adanya kerja sama antara dunia usaha / industi dalam bentuk program magang siswa / praktik kerja, sehingga tercipta kerjasama yang saling memberi dan saling menerima (take and give). Diharapkan melalui program ini siswa mampu menerapkan ilmu yang telah di dapat dan senantiasa mengembangkan kemampuan, bakat,kreativitas dengan mempelajari literatur-literatur sebagaimana tuntunan dunia usaha / industri.

B.       Tujuan Praktik kerja Industri
1.        Bagi siswa
a.    Supaya penulis memenuhi syarat pelaksanaan ulangan akhir semester kelas 11 SMK.
b.    Menambah wawasan  dengan cara turun belajar langsung di dunia Industri.
c.    Mengatahui cara kerja di Dunia Industri yang mementingkan disiplin, keselamatan dan kualitas produk.
d.   Memberikan kesempatan agar mampu beradaptasi pada lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang keahlian.
e.    Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan.
f.     Menumbuhkan dan Memantapkan sikap prefesional yang di perlukan sebelum memasuki dunia kerja.
g.    Memperluas pengatahuan dan ketrampilan tentang pengembangan industri.
h.    Melatih mental, sikap, disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat memasuki dan terlibat dalam industri.
i.      Menambah wawasan dan pengatahuan yang berharga, memperoleh masukan serta masukan dan umpan baik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
j.      Meningkatkan pengatahuan siswa tentang  aspek-aspek usaha yang profesional pada lapangan kerja, meliputi organisasi, jenjang karir dan teknis. 
2.        Bagi sekolah
a.    Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda sesuai amanat kurikulum SMK.
b.    Menerapkan ilmu yang telah di pelajari di sekolah melalui praktik kerja.
c.    Sebagai jembatan antara lembaga pendidikan, kejuruan dan pelaku bisnis dalam perkembangan dunia usaha/industri.
d.   Sebagai wujud tanggung jawab bersama (antara Sekolah dan DU/DI) dalam mendidik, mempersiapkan dan membekali generasi dan calon tenaga kerja trampil menghadapi era global. 
3.        Bagi industri
a.    Mengatahui ketrampilan siswa khususnya SMK untuk pertimbangan dalam penerimaan tenaga kerja.
b.    Mengatahui Relevansi pendidikan menengah kejuruan dengan tuntutan para pemakai lulusan / dunia kerja.
c.    Mendapatkan tenaga kerja yang trampil, telah teruji dan siap bekerja di industri.
    
C.      Manfaat praktek kerja industri
a)    Dapat menimba ilmu lain yang sangat penting.
b)   Memperoleh pengalaman kerja yang sesungguhnya.
c)    Belajar bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
d)   Dapat mengasah kemampuannya setelah melakukan Prakerin ini.
e)    Mendidik siswa untuk bekerja keras.
f)    Menghasilkan lulusan yang berbakat.
g)   Mengetahui nama komponen dan langkah-langkah tune up mobil.
h)   Mengetahui kerusakan apa saja yang menyangkut tune up mobil.
i)     Mengetahui nama komponen dan cara kerja sistem rem pada mobil.
j)     Mengetahui bagaimana cara menganalisis suatu kerusakan sistem rem dan bagaimana memperbaiki kerusakan sistem rem yang perlu di perbaiki.
k)   Mengetahui fungsi dari sitem rem pada mobil.

D.      Kronologi Pelaksanaan Praktek Kerja Industri        
Kronologi pelaksanaanya pada beberapa minggu sebelum pelaksanaan praktek kerja industri para siswa di berikan materi yang di butuhkan pada saat pelaksanaan pelaksanaan prakerin, materi tersebut di berikan oleh guru pembimbing pada masing-masing kelas yang telah ditentukan:
1.    Pembekalan materi tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2014.
2.    Monitoring kebengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga yang dilakukan siswa.
3.    Penerjunan pertama kali sebagai penyerahan siswa prakerin kepada DUDI pada tanggal 13 Januari 2014.
4.    Perkenalan karyawan dan peralatan yang telah disediakan oleh bengkal Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga.
5.    Pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang di dampingi oleh pengawas DUDI selama 10 minggu.
6.    Penarikan masa Prakerin pada tanggal 24 Maret 2014.
7.    Pembuatan laporan tanggal 24 Maret sampai 14 April 2014.

E.       Profil Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
a.    Sejarah Berdirinya Bengkel
Bengkel tempat praktek kerja industri penulis adalah bengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga, bengkel ini berdiri sekitar tahun 2010 yang berada di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Salatiga yaitu Drs. Hadi Sudibyo dan dikepalai oleh Bapak Dadit Kurniawan,S Pd.
Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga” menyediakan jasa perbaikan khusus tipe mobil pribadi, pick up, angkot dan mobil kecil lainya. Bengkel ini tidak melayani mobil besar seperti truk, bus, dll.
Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga” ini berada di Jln. Std.Kridanggo No.5 SALATIGA. Bengkel ini melayani perbaikan/service berkala, overhoul, chassis, tune up, kelistrikan, dll. Bengkel ini adalah sebuah usaha industri mandiri pertama di SMK Negeri 2 Salatiga. Harapannya dengan berdirinya bengkel ini dapat memberikan pelayanan terbaik untuk para pelanggannya. Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga” buka pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00. Namun, pada hari minggu dan hari-hari besar, bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga” tutup. Karyawan atau mekanik bengkel ini hanya ada satu orang.




b.   Struktur Organisasi Bengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga

Penanggung Jawab Bengkel
Kepala Sekolah SMK N 2 Salatiga
 




Kepala Bengkel
Dadit Kurniawan,S Pd

Mekanik Bengkel
Suryanto
 









c.    Layout Bengkel


Kebun


Kamar

WC





Tempat Service 1




TEMPAT SERVICE 2


Tempat Tunggu
 







Tempat tunggu

Tempat Parkir mekanik


WC

Tempat Kunci
Gerenda dan alat2
kerja


GUDANG

Tempat Service 1
 





d.   Denah Lokasi Bengkel

BAB II
PEMBAHASAN

A.      TUNE UP RINGAN TOYOTA AVANZA
1.       Landasan Teori
a.    Pengertian Tune Up
Menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat penggunaan mobil terus menerus. Dengan kata lain Tune Up mesin adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel ulang, membersihkan serta mengganti komponen yang telah rusak atau aus. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan tune up mesin adalah: sipakan peralatan yang diperlukan, tempat kerja atau bengkel bersih dari kotoran sehingga komponen-komponen mesin yang dibukan dan ditempatkan tidak kotor terkena debu. Kabel dari terminal baterai (accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap jika kendaran didongkrak. Jangan sekali-kali menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang memungkinkan mur baut tersebut lecet atau rusak. Jika menghendaki penggantian suku cadang mesin, gantilah dengan suku cadang yang asli.

2.       Tahap-tahap Pembenahan Melakukan Tune Up
a.    Periksa dengan Engine Scaner
Terlebih dahulu periksa troubleshooting pada mobil menggunakan scaner engine. Jika terdeteksi ada kerusakan langsung benahi. Jika tidak ada lakukan service tune ringan saja.
b.   Memeriksa Sistem dan Air Pendingin
Radiator adalah salah satu komponen pendingin mesin yang berisi air. Air pendimgin merupakan hal yang sangat penting diperhatikan atau diperiksa karena tidak jalannya system air pendingin radiator menyebabkan suhu mesin tinggi dan dapat menyebabkan komponen yang terbuat dari karet dan kualitas oli rusak pada akhirnya kepala silinder dapat retak atau pecah. Maka yang perlu diperiksa adalah:
1)   Periksa ketinggian air didalam radiator
Memeriksa dengan cara membuka tutup tangki cadangan atau tutup radiator itu sendiri dan apakah didalam tangki cadangan atau air didalam air radiator itu sendiri dalam tempo 3 hari mengalami kekurangan atau habis maka mungkin salah satu komponen air pendingin seperti radiator,selang radiator dan pompa air mungkin mengalami kebocoran, maka perlu untuk segera diperbaiki.
2)   Periksa air yang ada didalam radiator
Gantilah air tersebut dengan cara mengendurkan sekkrup yang berada dibawah sisi dalam radiator atau dengan melepaskan baut kuningan di bagiandepan blok mesin dibawah pompa air (water pump). Jika temperatur mesin tinggi dan air dalam radiator mengandung oli periksa, perbaiki,dan atau ganti kepala silinder dan atau packing kepala silinder (kemungkinan disebabkan rusak berkarat atau retak).
3)   Periksa tutup radiator
Periksa dengan menggunakan alat test tutup  radiator, kebocoran pada radiator dan tutup radiator dapat disebabkan lepasnya timah penyambung atau kendurnya klem atau adanya lubang pada pipa radiator, perbaiki atau ganti komponen-komponen yang rusak tersebut.







                                         Gambar 1. Gambar Contoh Radiator

c.    Memeriksa Tali Kipas
Kipas merupakan salah satu dari bagian system pendingin atau radiator yang berfungsi sebagai penggerak alternator (pengisi arus) dan pompa air untuk mengatur sirkulasi air dari mesin ke radiator dan kemudian didinginkan oleh angin kipas dari udara luar. Tali kipas mempunyai peranan penting untuk penerus putaran dari kruk as (crankshaft) memutar kipas. Untuk itu yang perlu diperiksa adalah:
1)   Apakah tali kipas retak-retak pada bagian dalam, bagian luarnya berbulu, dan telah pipih? jika iya maka harus diganti dengan tali kipas yang baru
2)   Apakah tali kipas berbunyi berbunyi mendecit? jika iya maka menghilangkannya dengan cara memasukkan sabun dengan sebatang lidi pada bagian sisi dan dalam yang bersinggungan pully tali kipas
3)   Apakah tali kipas tidak kencang/kendor? periksalah dengan cara menekan tali kipas dengan tekanan atau beban lebih kurang 10 kg dan apabila melendut atau melentur melebihi 10 mm maka tali kipas  dapat dikatakan kendor. Kalau tali kipas itu kendor maka stel atau kencangkan tali kipas dengan melonggarkan baut-baut alternator kemudian regangkan atau  kencangkanlah tali kipas dan kencangkan baut-baut alternator.

d.   Periksa Baterai
Baterai adalah komponen yang penting pada suatu kendaraan bermotor. Pada mobil ada 3 fungsi baterai :
1)   Pada saat mesin mati: baterai digunakan untuk aksesoris dan lampu.
2)   Pada saat mesin hidup: baterai digunakan untuk stabilizer (penstabil) penyuplai listrik dan mendapatkan arus dari alternator.
3)   Pada Saat Starter: baterai digunakan untuk menghidupkan mesin, jadi semua aksesoris mati
Gambar 2. Gambar komponen baterai

Ø Komponen komponen pada baterai :
1.  terminal positif (+) dan terminal negatif (-)
2.  plat positif dan negatif 
3.  casing
4.  elektrolit
5.  vent plug
Ø Dalam pemeriksaan baterai, pertama yang dilakukan adalah melepas baterai dari mobil, dengan cara:
1.    Pastikan bahwa kunci kontak dalam keadaan off
2.    Lepaskan pengunci baterai
3.    Lepaskan kabel terminal negatif (-)
4.    Lepaskan kabel terminal positif (+)
5.    Angkat Baterai secara tegak lurus
6.    Letakkan perlahan pada meja kerja
Ø Langkah yang selanjutnya adalah memeriksa baterai tersebut 
1.  Periksa kotak/casing baterai: pastikan tidak pecah, bocor, retak, maupun menggelembung.
2.  Periksa volume elektrolit: air elektrolit harus diatas lower level dan jika kurang harus ditambah air aki dan TIDAK BOLEH melebihi upper level, karena jika terkena goncangan akan tumpah dan merusak body kendaran.
3.  Pemeriksaan Vent hole pada Vent plug (tutup aki): vent hole harus terbuka, dan jika tersumbat dibersihkan dengan  kompresor.
4.  Pemeriksaan Pos terminal (+) dan (-): jika terdapat kotoran, kerak, karat maka cucilah dengan air hangat dan sikat dan bila perlu diamplas lalu diberi paslin (grease) agar tidak mudah berkarat.
5.  Pemeriksaan berat jenis baterai menggunakan hidrometer: BJ yang baik pada warna hijau (1260-1280).
6.  Permeriksaan tegangan menggunakan multimeter: tegangan baterai yang baik yaitu 12-12,6 V.
7.  Jika perlu pengecasan lakukan pengecasan dengan cara:
Ø Jika semua langkah telah dikerjakan dan baterai sudah dalam keadaan OK, maka langsung pasang baterai pada kendaraan dengan cara :
1.  Letakkan baterai pada tempat baterai pada mobil
2.  Pasang pengunci
3.  Pasang terminal positif (+)
4.  Pasang terminal (-)
5.  Lalu coba hidupkan mesin

e.    Bersihkan filter Udara
 






Gambar 3. Air Filter Toyota Avanza

1)        Buka baut penutup filter udara.
2)        Ambil dan pisahkan dari mesin mobil, taruh di tempat yang terhindar dari resiko terinjak.
3)        Bersihkan filter udara dengan air gun bertekanan tinggi hingga semua debu menghilang dari filter udara.
4)        Setelah bersih, pasang kembali filter udara seperti semula.

f.     Periksa Busi
 








Gambar 4. Feeler gauge, korok busi, dan busi
Langkah kerja yang kita lakukan dalam pemeriksaan busi adalah sebagai berikut:
1)   Lepas kabel busi, saat melepas kabel busi pegang pada stecker-nya jangan kabel businya. Karena kalau kabel busi yang dipegang kemudian ditarik maka inti arang kabel akan mudah lepas.
2)   Bersihkan sekeliling busi dengan udara tekan dengan kuas. Hal ini bertujuan kalau busi dilepas, kotoran di sekeliling busi tidak masuk ke silinder.
3)   Lepaskan busi dengan isolator yang tepat. Penggunaan kunci yang tidak tepat bisa mengakibatkan isolator busi pecah.
4)   Periksa kondisi ulir dari lubang busi. Ulir busi yang rusak harus diperbaiki.
5)   Periksa muka busi. Pada pemeriksaan ini ada beberapa keadaan yang bisa menunjukkan kondisi dari mesin.
a)    Muka busi biasa. Permukaan Isolator berwarna coklat muda sampai abu-abu. Kondisi dan penyetelan kendaraan baik.
b)   Elektroda terbakar, pada permukaan isolator menempel partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih dan kuning. Kondisi ini kemungkinan penyebabnya adalah:
§  Campuran bahan bakar terlalu kurus.
§  Kualitas bensin terlalu rendah.
§  Saat pengapian terlalu awal. Jenis busi terlalu panas.
c)    Isolator dan elektroda berjelaga.
§  Campuran bahan bakar terlalu kaya.
§  Jenis busi terlalu dingin.
d)   Isolator dan elektroda sangat kotor serta berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli yang masuk ke ruang bakar karena:
§  Sil pengantar katup bocor
§  Cincin torak aus.
6)   Pengukuran celah busi
Dengan feeler gauge ukur celah busi sesuai spesifikasi. (0,8-1,1mm).
7)   Saat memasukkan busi ulir pegang ujung kunci busi dengan tangan, yakinkan bahwa busi sudah masuk dengan tepat, baru kemudian kencangkan dengan stang.
8)   Penggantian busi sebaiknya dilakukan setiap 20.000Km. Saat mengganti busi perhatikan kode pada busi, karena ada tipe busi panas dan busi dingin yang mempunyai karakter sendiri terhadap pengapian.
g.    Bersihkan Throttle Body
 







Gambar 5. Throttle Body
Throtle body terdiri atas katup throtle untuk mengontrol udara masuk, sebuan sistem by pass udara yang mengatur aliran udara pada putaran idel, dan sebuah throtle position sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup throtle.
1)   Lepas baut penyambung trhottle body dengan mesin menggunakan kunci nomor 10.
2)   Lepas trhottle body dari tempatnya.
3)   Bersihkan trhottle body menggunakan injector cleaner.
4)   Semprot menggunakan air gun.
5)   Stel keluar masuknya udara pada trhottle body apakah sudah lancar atau belum.
6)   Setelah bersih dan distel, pasang kembali trhottle body seperti semula.

3.      Alat Dan Bahan
a.       Alat
§  Kunci 10 ring-pas
§  Air gun
§  Kunci shock
§  Kunci busi 17
§  Radiator tester
§  Voltmeter
§  Tachometer
§  Korok busi
b.      Bahan
§  Injector cleaner
§  Busi baru
§  Air untuk radiator
§  Air aki









B.       SISTEM REM TOYOTA
1.        Landasan Teori
a.    Pengertian rem
Mobil modern memiliki rem cakram di roda bagian depan, dan tipe tromol pada bagian roda belakang, beberapa mobil saat ini bahkan sudah menganut system rem cakram pada seluruh roda, yaitu memiliki rem cakram di keempat roda. Ini adalah bagian dari sistem rem yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya untuk menghentikan mobil, serta dapat memperlambat laju kecepatan mobil saat pedal rem di injak, bahkan rem befungsi saat mobil berhenti di tempat yang menurun atau menanjak.
System rem sangat berperan penting pada mobil, bahkan bisa disimpulkan bahwa rem adalah bagian terpenting dalam mobil, karena kendaraan pada dasarnya diciptakan demi kemudahan, kenyamanan dan paling penting adalah keamanan pengendara mobil tersebut. karena tanpa adanya rem maka tidak ada pula kata keselamatan bagi pengendara, karena mobil modern saat ini telah mempunyai spesifikasi volume kecepatan mesin yang tinggi, maka dari itu rem sangat penting untuk mengimbangi kemajuan performa dari mobil itu sendiri. Rem cakramadalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepaturem (brake pads) ke cakram. Dan berikut adalah gambar desain dari cakram depan serta gambar tromol bagian belakang pada mobil Toyota Avanza.







 





Gambar 1. Sketsa Rem mobil pada Toyota Avanza
Dasar kerja pengereman Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek. Tanaga gerak putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera dibuang ke udara. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan kampas rem yang tidak berputar terhadap piringan cakram yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti. Komponen utama dari sebuah disc brake adalah:
                                  i.     The brake pads.
                                ii.     The caliper, yang berisi sebuah piston.
                              iii.     Rotor, yang di-mount ke hub.
Kelebihan dari rem cakram adalah dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun, rem cakram masih mempunyai sedikit kekurangan, yaitu Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama.

2.        Macam-macam rem menurut penggunaannya :
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.    Rem kaki: Rem kaki digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi dua, yaitu rem secara hidrolik dan rem secara pneumatic.
b.    Rem parkir: Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c.    Rem pembantu: Rem pembantu digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat. Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan.
d.   Rem Darurat: Di dalam mobil dengan rem cakram di keempat roda, rem darurat harus digerakkan oleh suatu mekanisme yang terpisah daripada rem utama dalam kasus dari total rem utama kegagalan. Sebagian besar mobil menggunakan kabel untuk rem darurat actuate. Beberapa mobil dengan roda empat rem cakram memiliki rem drum terpisah diintegrasikan ke dalam pusat roda belakang. Rem drum ini hanya untuk sistem rem darurat, dan itu hanya digerakkan oleh kabel, tetapi tidak memiliki hidrolika. Berikut adalah contoh gambarnya :
   Gambar 2. Gambar Rem Darurat
3.        Nama-nama bagian rem cakram dan fungsinya :
a.    Piringan rotor: sebagai wadah/tempat bergesekannya piringan, dengan kampas rem.
 






         Gambar 3. Piringan Rotor
b.    Selang rem: Sebagai jalannya aliran minyak rem.
 





                                   Gambar 4. Selang Rem
c.    Plat pad: Sebagai penahan rem plat momen.
d.   Plat momen: Untuk menahan silinder agar tidak jatuh.
e.    Pegas penahan pad: Untuk menahan pad rem agar tidak goyang dan tidak lepas.
 









                                                Gambar 5. Gambar Keseluruhan
f.     Kampas Rem: Untuk menghentikan atau memperlambat piringan rotor dan menghentikan/memperlambat laju kendaraan saat piston rem menekan kampas rem.
 






Gambar 6. Kampas Rem
g.    Pegas anti berisik: Pencegahan bunyi berisik saat pengereman.
h.    Shim anti cicit: Untuk mengganjal pad rem agar tidak lepas.
i.      Master Silinder Rem: Sebagai wadah/rumah pad rem.
 








Gambar 7. Master Silinder Rem
j.      Piston: Alat pendorong pad rem.
 

                       





                                                                Gambar 8. Piston Rem
k.    Ring set: Pencegahan kebocoran minyak rem saat piston bergerak pada rumah piston (caliper).
l.      Karet pelindung (Boot): Melindungi bushing.
m.  Caliper rem: sebagai rumah ring set, piston rem, dan juga kampas rem.
 

    





                                   Gambar 9. Kaliper Rem

4.        Mekanisme Kerja
a.    Master Silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik, minyak rem untuk menekan rem (pada model rem cakram).
Cara kerja master silinder dengan cara bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup.
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur kebelakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inletport) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling pistoncupdapatmengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder.
Ada dua tipe silinder, yaitu tipe silinder tunggal dan tipe silinder ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tipe silinder tunggal. Berikut adalah contoh gambar master silinder :
 







Gambar 10. Gambar Master silinder
b.   Booster rem (brake booster)
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar di perlukan. Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.
Boster rem mempunyai diafragma (memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Booster rem dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang dengan sendirinya, rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm normal tanpa bantuan booster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin diesel, booster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Booster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan memberan dan piston booster. Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).
Masalah yang sering timbul Remnya terasa Magel : yaitu rem terasa keras dan tidak pakem !!!! ini terjadi karena Ruang A (ruangan dekat brake master) tidak dapat dibuat Vacuum sehingga tidak ada yang membantu proses pengereman, hal ini terjadi karena adanya seal booster yang bocor atau kemungkinan lain Valve tidak dapat membuka hubungan antara ruang B (ruangan dekat dengan pedal rem) dengan udara luar. Selain kesalahan pada boster dimungkinkan juga kesalahan terjadi pada supply Vacuum yang tidak sempurna (misalnya selang vacuum bocor atau mampet). Jika terjadi kebocoran seal boster biasanya ditandai dengan suara angin berdesisi disekitar pedal rem/boster. Hal ini mengakibatkan mesin anda tidak dapat idle / langsam sempurna yang pada akhirnya akan membuat kendaraan anda boros
 










Gambar 11. Gambar Booster Rem


c.    Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun, dan roda belakang bergerak kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol. Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve). Alat ini bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.
Di samping katup pengembali, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai. Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai dengan, deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
     Gambar 12. Gambar Katup Pengimbang  
d.   Rem Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi koefisien gesek yang manghasilkan kestabilan tinggi.Selain itu, karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air. Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya. Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol.
 







Gambar 13. Gambar Komponen Rem Cakram
e.    Piringan (disc)
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi.
                         







Gambar 14.Disc Brake
f.     Pad rem
Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalikfiber dan sedikit serbuk besi.Tipe ini disebut dengan”semi metalik disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad.Pada beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim) dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman berlangsung.
Gambar 15. Pad Rem


5.        Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
a.    Type Fixed Caliper (double piston).
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk itu hal ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untuk mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.
                           
                        Gambar 16. Gambar Type Fixed Caliper (double piston)
b.   Type Floating Caliper (single piston)
Single-piston floating-caliper disc brake berpusat diri dan menyesuaikan diri. Yang caliper dapat meluncur dari sisi ke sisi sehingga akan bergerak ke pusat setiap kali rem diterapkan. Karena tidak ada penarikan bantalan dari disk, bantalan cahaya selalu tetap kontak dengan rotor (piston karet segel dan setiap goyangan di rotor dapat benar-benar menarik bantalan kecil jauh dari rotor). Hal ini penting karena piston di rem berdiameter jauh lebih besar daripada yang ada di master silinder. Jika piston rem ditarik ke dalam silinder, mungkin diperlukan beberapa aplikasi dari pedal rem cukup untuk memompa cairan ke silinder rem untuk melibatkan bantalan rem.
               
Gambar 17. Gambar Type Floating Caliper (single piston).

c.    Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram
Pada saat anda mengendarai kendaraan dari waktu ke waktu, anda pasti pernah merasakan perbedaan yang anda alami, kadang pedal rem terasa aneh, kadang terdengar suara berdecit, atau mungkin kejadian lain yang membuat kaget anda.
Pertama-tama kita harus mengetahui dulu bagaimana cara kerja rem, rem bekerja dengan merubah gaya gesek untuk menghentikan laju kendaraan. Pada saat anda menekan pedal rem, minyak rem akan mengalir ke pipa rem dan menekan piston dan diteruskan ke kampas rem, kemudian bergesekan dengan cakram dan menghentikan laju putarannya. Semakin kencang tekanan yang diberikan pada pedal rem semakin kuat juga tekanan yang diberikan ke cakram dan semakin cepat juga kendaraan berhenti.
Setelah anda mengetahui cara kerja rem sekarang kita bahas masalah pertama, apa yang terjadi bila system rem mengalami kebocoran. Bila sistem rem mengalami kebocoran maka udara akan masuk kedalam sistem rem, dan pedal rem akan terasa “membal”. Seperti yang dikatakan oleh “Bernouli” bahwa cairan dapat meneruskan tekanan tanpa kehilangan force (daya) sedikitpun. Nah, jika sistem rem anda mengalami kebocoran maka tekanan pedal rem tidak akan sesuai dengan yang anda berikan karena ada udara di dalamnya. Begitu juga bila kampas rem anda mulai tipis maka respon untuk berhenti akan semakin lama, karena jarak (gap) antara kampas dengan cakram.
d.   Suara gesekan yang sangat keras (grinding/scratching)
Suara ini karena gesekan antara besi kampas rem dengan cakram. Kerusakan akibat gesekan ini sudah tidak dapat diperbaiki dan segera melakukan penggantian terhadap piringan cakram dengan pembelian seperangkat kampas rem dan  cakram. Untuk menghindarinya, lakukan pengecekan rem secara berkala, ganti kampas rem bila ketebalannya minimal 3mm untuk kampas rem depan cakram. Atau dapat dilihat dari visualnya, yaitu kampas rem telah dekat dengan pembatas indikasinya. Jika melebihi dari indikasi tersebut, batas indikasi akan menggesek piringan cakram dan akibatnya piringan juga akan termakan dan berakibat ketidak rataan dari konstruksi piringan cakram.
e.    Rem terasa menarik ke kiri atau ke kanan (brake pulls)
Ini berarti ada kebocoran pada salah satu kaliper rem, untuk mengetahui bagian mana begini caranya, bila rem terasa menarik ke arah kanan berarti kebocoran terjadi pada lawannya yaitu di sebelah kiri, karena kaliper sebelah kiri tidak mampu memberikan tekanan yang sama dengan yang kanan (ini dapat diartikan terjadi kebocoran di sebelah kiri) begitu juga sebaliknya. Jika terasa seperti itu, sebaiknya selang rem harus segera diganti demi keamanan pengendara itu sendiri.
f.     Pedal rem bergetar saat di injak
Ini akibat piringan bergelombang atau tidak rata. Penyebabnya, kualitas kampas atau piringan (jika sudah pernah diganti) tidak sesuai. Kondisi ini bisa terjadi pada mobil matik karena malas menggunakan rem parkir saat berada di lampu merah. Jadi, pengendara tetap menginjak rem sementara posisi gigi tidak di netral. Karena sifat besi ketika panas memuai, permukaan yang ditekan kampas rem akhirnya menimbulkan gelombang. Pemicu lainnya, akibat permukaan kampas rem tidak rata, atau joint steer yang merupakan pertemuan antara rack steer dan column steer (gagang setir atas) longgar. Selain itu, bisa berasal dari kondisi tie-rod yang oblak.


g.    Arah mobil tidak lurus
Ketika rem diinjak, mobil cenderung lari ke kiri atau kanan. Kondisi ini dikarenakan salah satu rem tidak bekerja sempurna lantaran piston berkarat dan minyak rem kotor. Jangan injak rem mendadak dan memberi tekanan keras karena mobil bisa oleng dan terbalik.
h.   Rem Ambles
Kondisi ini terjadi saat pedal tidak memberikan tekanan normal dan seperti ngempos saat mengerem. Rem "ambles" bisa terjadi karena 3 hal, adanya angin palsu yang disebabkan proses penggantian minyak kurang sempurna, dan kebocoran pada sistem yang lebih sering terjadi pada kaliper. Terakhir, master rem yang tidak presisi akibat sil sudah tidak bisa menahan tekanan. "Lain masalahnya jika ketika diinjak, posisinya lebih dalam. Itu menandakan kampas rem habis".
Untuk mengantisipasi saat-saat terjadi hal yang darurat, lakukan pengereman dengan cara mengocok pedal untuk mendapatkan tekanan yang sesuai dan berhenti sempurna.

6.       Perawatan Sistem Rem
a.    Memeriksakan ke bengkel resmi atau langganan Anda tentang keluhan pada system rem cakram Anda.
b.    Lakukan perawatan berkala yang teratur setiap 10.000 km (ganti kampas rem depan-belakang).
c.    Setelah 20.000 km (servis besar ganti kampas dan kuras minyak rem). Hindari budaya mengerem saat lampu merah dengan posisi transmisi aktif buat model otomatis. Sebaiknya, gunakan rem parkir atau posisi "P".
d.   Saat kondisi cakram dan rem sedang panas, jangan disiram air. Biasanya terjadi saat melakukan cuci mobil otomatis.
e.    Setiap menempuh 10.000 km bersihkan debu-debu dengan disc cleaner berupa cairan dengan cara disemprot. Debu dan kotoran akan rontok. Untuk hasil maksimal, setelah disemprot, lap dengan kain.
f.     Biasanya bila sudah menempuh 100.000 km, selain sil-sil rem diganti, kampas dan cakram diampelas agar permukaan tetap rata. Bisa juga jarak tempuh di bawah itu bila rem sudah menimbulkan bunyi decit lantaran kampas sudah tipis, berdebu atau permukaan cakram tidak rata. Jika cakram yang tidak rata, diatasinya dengan dibutut. Tapi ingat batas maksimumnya, bila sudah terlalu tipis atau retak, cakram sebaiknya diganti.
g.    Pada kemasan minyak rem ada tulisan DOT (Department of Tranportation) dibarengi dengan angka, itu menunjukkan tingkat kekentalan dan titik didihnya. Semisal DOT 3, 4, dan 5, sama dengan perbedaan kaliper rem 4 sampai 8 pot. Semakin tinggi spek pot, pemakaian minyak remnya menggunakan DOT yang tinggi.
h.    Untuk rem standar bisa menggunakan DOT 3 atau 4. Lain jika sistem penghenti laju sudah dimodifikasi untuk mengimbangi tenaga mesin yang besar, pakai DOT 5 karena bahannya menggunakan silikon. Selain titik didih tinggi, tidak mudah menguap.
7.        Permasalahan Yang Terjadi
Permasalahan yang sering terjadi pada rem mobil cakram adalah rem bergetar saat di injak, kendali berbelok kekanan atau kekiri saat direm, rem ambles dan masih banyak lagi. Dan kerusakan yang sering terjadi telah disebutkan pada penjelasan diatas tadi.
Bisa karena kampas rem sudah mencapai batas yang telah ditentukan, caliper rem pada ring setnya bocor, selang rem bocor, piston berkarat, dudukan caliper tidak sempurna, dan juga adanya angina saat penggantian minyak rem.
8.        Penanganan Masalah
Agar tidak terjadi permasalahan yang telah di jelaskan seperti di atas tadi, kita harus sering mengecek kondisi rem, minyak rem, dan kebocoran yang mungkin telah ada di selang rem ataupun kalipernya. Setelah 20.000 km ganti kampas dan kuras minyak rem. Hindari budaya mengerem saat lampu merah dengan posisi transmisi aktif buat model otomatis.Sebaiknya, gunakan rem parkir atau posisi "P".
Saat kondisi cakram dan rem sedang panas, jangan disiram air.Biasanya terjadi saat melakukan cuci mobil otomatis.Setiap menempuh 10.000 km bersihkan debu-debu dengan disc cleaner berupa cairan dengan cara disemprot. Jika telah mencapai 100.000km ganti sil-silnya beserta ringnya 1 set.
9.        Alat dan Bahan
a.    Alat
·Dongkrak
·Jack Stand
·Kunci Ban ukuran 21mm
·Kunci Ring-Pass 14mm atau Ring 12-14mm
·Obeng Minus
·Traker Kaliper Rem
·Kunci Ring-Pass ukuran 10mm
b.    Bahan
·Gemuk
·Brake Pads / Kampas Rem
10.    Langkah Pembongkaran
1)   Kendorkan mur pada ban menggunakan kunci ban berukuran 21mm.
2)   Kemudian, dongkrak pada sambungan bodi samping atau di tengah-tengah.
3)   Letakkan jack stand pada posisi yang tepat dan kuat.
4)   Kemudian turunkan dongkrak perlahan.
5)   Setelah itu, kendorkan lagi mur ban kemudian lepaskan ban. Letakkan ban dibawah mobil untuk keamanan jika jack stand meleset.
6)   Setelah itu, kendorkan baut pada caliper rem menggunakan kunci ring pas ukuran 14mm atau menggunakan kunci ring 12-14mm.
7)   Setelah itu, gunakan kunci obeng minus untuk mengeluarkan kampas rem dengan cara mencongkelnya.
11.  Penggantian Sparepart
Ganti kampas rem yang lama dengan yang baru dan pasang kekaliper rem.
12.  Pemasangan
1)   Pasang caliper remnya kembali dan pasang juga bautnya. Kencangkan baut tersebut menggunakan kunci ring pas ataupun ring ukuran 14mm.
2)   Setelah semua terpasang, lakukan pembuangan angin pada saluran pembuangannya dengan menggunakan kunci ring-pass ukuran 10mm.
3)   Pedal rem dikocok-kocok (ditekan perlahan sampai batasnya, kemudian dilepaskan, dan ditekan lagi) sampai berkali-kali, setelah cukup lama, tekan pedal rem dan tahan. Selagi menahan, kendorkan saluran pembuangan tadi menggunakan kunci 10mm.
4)   Saat minyak rem keluar dari saluran pembuangan, kencangkan lagi saluran tersebut. Kemudian kocok-kocok lagi pedal remnya dan tahan lagi. Jika perlu, lakukan hal ini sambil mesin mobil dinyalakan agar minyak rem yang bercampur angina keluar dengan cepat.
5)   Lakukan hal tadi 3-4 kali, kemudian rasakan pedal remnya saat diinjak. Jika sudah sesuai standarnya, berarti anginya telah terbuang sempurna. Jangan lupa untuk mengisi minyak remnya kembali.
6)   Siram dengan air pada saluran pembuangannya. Ingat, minyak rem jangan sampai terkena cat bodi, karena akan mengelupas.
7)   Setelah hal diatas telah dilakukan dengan sempurna, pasang kembali ban kanan kiri dan kencangkan mur sampai ban berputar dan kencangkan sedikit lagi.
8)   Dongkrak pada bagian samping atau tengah yang kuat.
9)   Ambil jack stand yang tadi dipasang untuk menyangga mobil. Kemudian turunkan dongkrak perlahan.
10)    Hal terakhir adalah kencangkan lagi mur rodanya.




BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Sistem pengereman pada mobil sangat penting bagi keselamatan pengendara. Baik sistem rem yang masih menggunakan tromol ataupun cakram, kedua-duanya dibutuhkan dalam memperlambat ataupun menghentikan laju kendaraan. Dan berikut adalah kesimpulannya :
a.         Tune up setidaknya dilakukakan 10.000 km sekali.
b.         Periksa setiap komponen pengapian saat memanasi mobil.
c.         Ganti busi setidaknya 20.000  km sekali.
d.        Pengecekan secara hati-hati dan berkala harus diperhatikan.
e.         Rem harus sering diperhatikan setidaknya 20.000 km sekali.
f.          Periksa batas maximum atau minimum minyak rem.
g.         Ganti kampas rem jika telah mencapai batasnya.
h.         Periksa batas linier pada piringan rotornya.

B.       Saran
a.    Sebainya bengkel Factory SMK harus menambah mekanik agar tidak keteteran.
b.    Sebaiknya dalam pembuatan laporan guru harus memberi pengarahan lebih jelas.
c.    Seharusnya pelaksanaan prakerin lebih lama, karena 10 minggu adalah waktu yang singkat. Sehingga ilmu yang didapatkan juga kurang maksimal.
d.   Seharusnya penempatan peserta didik dalam prakerin lebih diperhatikan. Jangan sampai ada peserta didik yang ekonominya rendah ditempatkan di bengkel yang jauh dari tempat tinggalnya.
e.    Seharusnya guru memonitoring peserta didik tidak hanya dua kali.

DAFTAR PUSTAKA

http://aria-info.blogspot.com/2010/01/pemeriksaan-busi.html




























Gambar 18. Daftar Gambar Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
 




0 comments:

Post a Comment