LAPORAN PRAKERIN
LAPORAN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
Tune Up Ringan dan Sistem Rem Mobil Toyota Avanza
Disusun
untuk memenuhi tugas selama Praktek Kerja Industri

Disusun oleh:
Nama : Surya Enjang Krisdiantoro
NIS : 0972
Program
Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
SMK
NEGERI 1 JAMBU
Kabupaten
Semarang
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Dalam
menghadapi dunia kerja pada era global di perlukan langkah yang kongkret bagi
lembaga pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya tenaga kerja yang
berkualitas, professional, inovatif dan kreatif serta menguasai teknologi yang
berorientasi pada pasar (market and customer oriented).
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) menerapkan pendidikan sistem ganda dimana peserta didik akan
melaksanakan proses pendidikan terpadu yang melibatkan sekolah sebagai
institusi penyelenggara dan institusi pasangan yaitu Dunia Usaha dan Dunia
industri (DU/DI). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan telah melalui tahap Sinkronisasi
dengan kebutuhan dunia usaha. Dalam arti telah menyesuaikan perkembangan
kebutuhan terampil menengah.
SMK Negeri 1
Jambu Kabupaten Semarang mempunyai 3 kopetensi keahlian, yaitu: Kopetensi
Teknik Kendaraan Ringan, Kopetensi Keahlian Busana Butik dan Teknik Permesinan.
Bermaksud memberikan andil dalam
mewarnai bursa tenaga kerja dengan mendidik Siswa tingkat menengah menjadi tamatan yang siap
memasuki dunia kerja.
Untuk tujuan
tersebut, SMK Negeri 1 Jambu mewajibkan siswanya melaksanakan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) sebagai program implementasi kurikulum nasional sekaligus
bertujuan mengenalkan dunia usaha / industri serta seluk-beluknya.
Berangkat dari pemikiran di atas,perlu
adanya kerja sama antara dunia usaha / industi dalam bentuk program magang
siswa / praktik kerja, sehingga tercipta kerjasama yang saling memberi dan
saling menerima (take and give).
Diharapkan melalui program ini siswa mampu menerapkan ilmu yang telah di dapat
dan senantiasa mengembangkan kemampuan, bakat,kreativitas dengan mempelajari
literatur-literatur sebagaimana tuntunan dunia usaha / industri.
B. Tujuan
Praktik kerja Industri
1.
Bagi siswa
a.
Supaya penulis memenuhi syarat pelaksanaan
ulangan akhir semester kelas 11 SMK.
b.
Menambah wawasan dengan cara turun belajar langsung di dunia
Industri.
c.
Mengatahui cara kerja di Dunia Industri
yang mementingkan disiplin, keselamatan dan kualitas produk.
d.
Memberikan kesempatan agar mampu
beradaptasi pada lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang
keahlian.
e.
Meningkatkan dan memperluas proses
penyerapan pendidikan.
f.
Menumbuhkan dan Memantapkan sikap
prefesional yang di perlukan sebelum memasuki dunia kerja.
g.
Memperluas pengatahuan dan ketrampilan
tentang pengembangan industri.
h.
Melatih mental, sikap, disiplin, dan
tanggung jawab sebagai bekal saat memasuki dan terlibat dalam industri.
i.
Menambah wawasan dan pengatahuan yang
berharga, memperoleh masukan serta masukan dan umpan baik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
j.
Meningkatkan pengatahuan siswa
tentang aspek-aspek usaha yang
profesional pada lapangan kerja, meliputi organisasi, jenjang karir dan
teknis.
2.
Bagi sekolah
a.
Melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda
sesuai amanat kurikulum SMK.
b.
Menerapkan ilmu yang telah di pelajari
di sekolah melalui praktik kerja.
c.
Sebagai jembatan antara lembaga
pendidikan, kejuruan dan pelaku bisnis dalam perkembangan dunia usaha/industri.
d.
Sebagai wujud tanggung jawab bersama
(antara Sekolah dan DU/DI) dalam mendidik, mempersiapkan dan membekali generasi
dan calon tenaga kerja trampil menghadapi era global.
3.
Bagi industri
a.
Mengatahui ketrampilan siswa khususnya
SMK untuk pertimbangan dalam penerimaan tenaga kerja.
b.
Mengatahui Relevansi pendidikan menengah
kejuruan dengan tuntutan para pemakai lulusan / dunia kerja.
c.
Mendapatkan tenaga kerja yang trampil,
telah teruji dan siap bekerja di industri.
C.
Manfaat praktek kerja industri
a)
Dapat menimba ilmu lain yang sangat
penting.
b)
Memperoleh pengalaman kerja yang
sesungguhnya.
c)
Belajar bertanggung jawab atas apa yang
dilakukannya.
d)
Dapat mengasah kemampuannya setelah
melakukan Prakerin ini.
e)
Mendidik siswa untuk bekerja keras.
f)
Menghasilkan lulusan yang berbakat.
g)
Mengetahui nama komponen dan
langkah-langkah tune up mobil.
h)
Mengetahui kerusakan apa saja yang
menyangkut tune up mobil.
i)
Mengetahui nama komponen dan cara kerja
sistem rem pada mobil.
j)
Mengetahui bagaimana cara menganalisis
suatu kerusakan sistem rem dan bagaimana memperbaiki kerusakan sistem rem yang
perlu di perbaiki.
k)
Mengetahui fungsi dari sitem rem pada
mobil.
D. Kronologi
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Kronologi pelaksanaanya
pada beberapa minggu sebelum pelaksanaan praktek kerja industri para siswa di
berikan materi yang di butuhkan pada saat pelaksanaan pelaksanaan prakerin,
materi tersebut di berikan oleh guru pembimbing pada masing-masing kelas yang
telah ditentukan:
1. Pembekalan
materi tersebut dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2014.
2. Monitoring
kebengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga yang dilakukan siswa.
3. Penerjunan
pertama kali sebagai penyerahan siswa prakerin kepada DUDI pada tanggal 13
Januari 2014.
4. Perkenalan
karyawan dan peralatan yang telah disediakan oleh bengkal Teaching Factory SMK
Negeri 2 Salatiga.
5. Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri yang di dampingi oleh pengawas DUDI selama 10 minggu.
6. Penarikan
masa Prakerin pada tanggal 24 Maret 2014.
7. Pembuatan
laporan tanggal 24 Maret sampai 14 April 2014.
E.
Profil Tempat Pelaksanaan Praktek
Kerja Industri
a. Sejarah
Berdirinya Bengkel
Bengkel tempat praktek kerja industri
penulis adalah bengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga, bengkel ini
berdiri sekitar tahun 2010 yang berada di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah SMK
Negeri 2 Salatiga yaitu Drs. Hadi Sudibyo dan dikepalai oleh Bapak Dadit
Kurniawan,S Pd.
Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2
Salatiga” menyediakan jasa perbaikan khusus tipe mobil pribadi, pick up, angkot
dan mobil kecil lainya. Bengkel ini tidak melayani mobil besar seperti truk,
bus, dll.
Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2
Salatiga” ini berada di Jln. Std.Kridanggo No.5 SALATIGA. Bengkel ini melayani
perbaikan/service berkala, overhoul, chassis, tune up, kelistrikan, dll.
Bengkel ini adalah sebuah usaha industri mandiri pertama di SMK Negeri 2
Salatiga. Harapannya dengan berdirinya bengkel ini dapat memberikan pelayanan
terbaik untuk para pelanggannya. Bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2
Salatiga” buka pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00. Namun, pada hari
minggu dan hari-hari besar, bengkel “Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga” tutup.
Karyawan atau mekanik bengkel ini hanya ada satu orang.
b.
Struktur
Organisasi Bengkel Teaching Factory SMK Negeri 2 Salatiga
Penanggung Jawab
Bengkel
Kepala Sekolah
SMK N 2 Salatiga
|
Kepala Bengkel
Dadit
Kurniawan,S Pd
|
Mekanik Bengkel
Suryanto
|
c. Layout
Bengkel
Kebun
|
Kamar
|
WC
|
Tempat Service 1
|
TEMPAT SERVICE 2
|
Tempat Tunggu
|
Tempat tunggu
Tempat Parkir
mekanik
|
WC
|
Tempat
Kunci
Gerenda
dan alat2
kerja
|
GUDANG
Tempat
Service 1
|
d. Denah Lokasi Bengkel
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
TUNE UP RINGAN TOYOTA AVANZA
1.
Landasan
Teori
a.
Pengertian
Tune Up
Menyetel ulang, membersihkan, serta mengganti komponen
yang telah rusak atau aus dan melakukan perawatan berkala akibat penggunaan
mobil terus menerus. Dengan kata lain Tune Up mesin adalah tindakan untuk
mengembalikan kondisi mesin mobil pada taraf kerja mesin optimal. Sedangkan
pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah menyetel ulang, membersihkan serta
mengganti komponen yang telah rusak atau aus. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan tune up mesin adalah: sipakan peralatan yang diperlukan, tempat
kerja atau bengkel bersih dari kotoran sehingga komponen-komponen mesin yang
dibukan dan ditempatkan tidak kotor terkena debu. Kabel dari terminal baterai
(accu) dilepas. Gunakan penunjang tetap jika kendaran didongkrak. Jangan
sekali-kali menggunakan pahat atau palu untuk membuka mur baut yang memungkinkan
mur baut tersebut lecet atau rusak. Jika menghendaki penggantian suku cadang
mesin, gantilah dengan suku cadang yang asli.
2.
Tahap-tahap Pembenahan Melakukan
Tune Up
a. Periksa dengan Engine Scaner
Terlebih dahulu periksa
troubleshooting pada mobil menggunakan scaner engine. Jika terdeteksi ada
kerusakan langsung benahi. Jika tidak ada lakukan service tune ringan saja.
b. Memeriksa Sistem dan Air Pendingin
Radiator adalah salah satu komponen
pendingin mesin yang berisi air. Air pendimgin merupakan hal yang sangat
penting diperhatikan atau diperiksa karena tidak jalannya system air pendingin
radiator menyebabkan suhu mesin tinggi dan dapat menyebabkan komponen yang
terbuat dari karet dan kualitas oli rusak pada akhirnya kepala silinder dapat
retak atau pecah. Maka yang perlu diperiksa adalah:
1) Periksa
ketinggian air didalam radiator
Memeriksa dengan cara
membuka tutup tangki cadangan atau tutup radiator itu sendiri dan apakah didalam
tangki cadangan atau air didalam air radiator itu sendiri dalam tempo 3 hari
mengalami kekurangan atau habis maka mungkin salah satu komponen air pendingin
seperti radiator,selang radiator dan pompa air mungkin mengalami kebocoran,
maka perlu untuk segera diperbaiki.
2) Periksa
air yang ada didalam radiator
Gantilah air tersebut
dengan cara mengendurkan sekkrup yang berada dibawah sisi dalam radiator atau
dengan melepaskan baut kuningan di bagiandepan blok mesin dibawah pompa air
(water pump). Jika temperatur mesin tinggi dan air dalam radiator mengandung
oli periksa, perbaiki,dan atau ganti kepala silinder dan atau packing kepala
silinder (kemungkinan disebabkan rusak berkarat atau retak).
3) Periksa
tutup radiator
Gambar
1. Gambar Contoh Radiator
c.
Memeriksa Tali Kipas
Kipas merupakan salah satu dari bagian system pendingin atau radiator yang berfungsi sebagai penggerak alternator
(pengisi arus) dan pompa air untuk mengatur sirkulasi air dari mesin ke
radiator dan kemudian didinginkan oleh angin kipas dari udara luar. Tali kipas
mempunyai peranan penting untuk penerus putaran dari kruk as (crankshaft)
memutar kipas. Untuk itu yang perlu diperiksa adalah:
1)
Apakah tali kipas
retak-retak pada bagian dalam, bagian luarnya berbulu, dan telah pipih? jika
iya maka harus diganti dengan tali kipas yang baru
2)
Apakah tali kipas
berbunyi berbunyi mendecit? jika iya maka menghilangkannya dengan cara
memasukkan sabun dengan sebatang lidi pada bagian sisi dan dalam yang
bersinggungan pully tali kipas
3)
Apakah tali kipas
tidak kencang/kendor? periksalah dengan cara menekan tali kipas dengan tekanan
atau beban lebih kurang 10 kg dan apabila melendut atau melentur melebihi 10 mm
maka tali kipas dapat dikatakan kendor.
Kalau tali kipas itu kendor maka stel atau kencangkan tali kipas dengan
melonggarkan baut-baut alternator kemudian regangkan atau kencangkanlah tali kipas dan kencangkan
baut-baut alternator.
d.
Periksa Baterai
Baterai adalah komponen yang penting pada suatu kendaraan
bermotor. Pada mobil ada 3 fungsi baterai :
1) Pada saat mesin mati: baterai digunakan untuk aksesoris dan lampu.
2) Pada saat mesin hidup: baterai digunakan untuk stabilizer
(penstabil) penyuplai listrik dan mendapatkan arus dari alternator.
3) Pada Saat Starter: baterai digunakan untuk menghidupkan mesin,
jadi semua aksesoris mati
Gambar 2. Gambar
komponen baterai
Ø
Komponen
komponen pada baterai :
1. terminal positif (+) dan terminal negatif (-)
2. plat positif dan negatif
3. casing
4. elektrolit
5. vent plug
Ø Dalam pemeriksaan baterai, pertama yang dilakukan adalah melepas baterai
dari mobil, dengan cara:
1.
Pastikan bahwa kunci kontak
dalam keadaan off
2. Lepaskan pengunci baterai
3. Lepaskan kabel terminal negatif (-)
4. Lepaskan kabel terminal positif (+)
5. Angkat Baterai secara tegak lurus
6. Letakkan perlahan pada meja kerja
Ø Langkah yang selanjutnya adalah memeriksa baterai tersebut
1. Periksa kotak/casing baterai: pastikan tidak pecah, bocor, retak,
maupun menggelembung.
2. Periksa volume elektrolit: air elektrolit harus diatas lower level
dan jika kurang harus ditambah air aki dan TIDAK BOLEH melebihi upper level,
karena jika terkena goncangan akan tumpah dan merusak body kendaran.
3. Pemeriksaan Vent hole pada Vent plug (tutup aki): vent hole harus
terbuka, dan jika tersumbat dibersihkan dengan kompresor.
4. Pemeriksaan Pos terminal (+) dan (-): jika terdapat kotoran,
kerak, karat maka cucilah dengan air hangat dan sikat dan bila perlu diamplas
lalu diberi paslin (grease) agar tidak mudah berkarat.
5. Pemeriksaan berat jenis baterai menggunakan hidrometer: BJ yang
baik pada warna hijau (1260-1280).
6. Permeriksaan tegangan menggunakan multimeter: tegangan baterai
yang baik yaitu 12-12,6 V.
7.
Jika perlu pengecasan
lakukan pengecasan dengan cara:
Ø Jika semua langkah telah dikerjakan dan baterai sudah dalam
keadaan OK, maka langsung pasang baterai pada kendaraan dengan cara :
1. Letakkan baterai pada tempat baterai pada mobil
2. Pasang pengunci
3. Pasang terminal positif (+)
4. Pasang terminal (-)
5. Lalu coba hidupkan mesin
e.
Bersihkan
filter Udara
Gambar 3. Air Filter Toyota Avanza
1)
Buka baut penutup
filter udara.
2)
Ambil dan pisahkan
dari mesin mobil, taruh di tempat yang terhindar dari resiko terinjak.
3)
Bersihkan filter
udara dengan air gun bertekanan tinggi hingga semua debu menghilang dari filter
udara.
4)
Setelah bersih,
pasang kembali filter udara seperti semula.
f.
Periksa Busi
Gambar 4.
Feeler gauge, korok busi, dan busi
Langkah kerja yang kita lakukan dalam
pemeriksaan busi adalah sebagai berikut:
1)
Lepas
kabel busi, saat melepas kabel busi pegang pada stecker-nya jangan kabel
businya. Karena kalau kabel busi yang dipegang kemudian ditarik maka inti arang
kabel akan mudah lepas.
2)
Bersihkan
sekeliling busi dengan udara tekan dengan kuas. Hal ini bertujuan kalau busi
dilepas, kotoran di sekeliling busi tidak masuk ke silinder.
3)
Lepaskan
busi dengan isolator yang tepat. Penggunaan kunci yang tidak tepat bisa
mengakibatkan isolator busi pecah.
4)
Periksa
kondisi ulir dari lubang busi. Ulir busi yang rusak harus diperbaiki.
5)
Periksa muka busi. Pada pemeriksaan ini ada
beberapa keadaan yang bisa menunjukkan kondisi dari mesin.
a)
Muka busi biasa. Permukaan Isolator
berwarna coklat muda sampai abu-abu. Kondisi dan penyetelan kendaraan baik.
b)
Elektroda terbakar, pada permukaan isolator
menempel partikel yang mengkilat, isolator berwarna putih dan kuning. Kondisi
ini kemungkinan penyebabnya adalah:
§ Campuran bahan bakar terlalu kurus.
§
Kualitas bensin terlalu rendah.
§
Saat pengapian terlalu awal. Jenis busi
terlalu panas.
c)
Isolator dan elektroda berjelaga.
§
Campuran bahan bakar terlalu kaya.
§
Jenis busi terlalu dingin.
d)
Isolator dan elektroda sangat kotor
serta berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli yang masuk ke ruang
bakar karena:
§
Sil pengantar katup bocor
§
Cincin torak aus.
6)
Pengukuran celah busi
Dengan feeler gauge ukur celah busi sesuai
spesifikasi. (0,8-1,1mm).
7)
Saat memasukkan busi ulir pegang ujung kunci
busi dengan tangan, yakinkan bahwa busi sudah masuk dengan tepat, baru kemudian
kencangkan dengan stang.
8)
Penggantian busi sebaiknya dilakukan
setiap 20.000Km. Saat mengganti busi perhatikan kode pada busi, karena ada tipe
busi panas dan busi dingin yang mempunyai karakter sendiri terhadap pengapian.
g.
Bersihkan
Throttle Body
Gambar 5. Throttle Body
Throtle body
terdiri atas katup throtle untuk mengontrol udara masuk, sebuan sistem by pass
udara yang mengatur aliran udara pada putaran idel, dan sebuah throtle position
sensor untuk menyensor kondisi terbukanya katup throtle.
1)
Lepas baut penyambung
trhottle body dengan mesin menggunakan kunci nomor 10.
2)
Lepas trhottle body
dari tempatnya.
3)
Bersihkan trhottle
body menggunakan injector cleaner.
4)
Semprot menggunakan
air gun.
5)
Stel keluar
masuknya udara pada trhottle body apakah sudah lancar atau belum.
6)
Setelah bersih dan
distel, pasang kembali trhottle body seperti semula.
3.
Alat Dan Bahan
a.
Alat
§ Kunci 10 ring-pas
§ Air gun
§ Kunci shock
§ Kunci busi 17
§ Radiator tester
§ Voltmeter
§ Tachometer
§ Korok busi
b.
Bahan
§ Injector cleaner
§ Busi baru
§ Air untuk radiator
§ Air aki
B. SISTEM REM TOYOTA
1.
Landasan
Teori
a. Pengertian
rem
Mobil modern
memiliki rem cakram di roda bagian depan, dan tipe tromol pada bagian roda
belakang, beberapa mobil saat ini bahkan sudah menganut system rem cakram pada
seluruh roda, yaitu memiliki rem cakram di keempat roda. Ini adalah bagian dari
sistem rem yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya untuk menghentikan mobil,
serta dapat memperlambat laju kecepatan mobil saat pedal rem di injak, bahkan
rem befungsi saat mobil berhenti di tempat yang menurun atau menanjak.
System rem
sangat berperan penting pada mobil, bahkan bisa disimpulkan bahwa rem adalah
bagian terpenting dalam mobil, karena kendaraan pada dasarnya diciptakan demi
kemudahan, kenyamanan dan paling penting adalah keamanan pengendara mobil tersebut.
karena tanpa adanya rem maka tidak ada pula kata keselamatan bagi pengendara,
karena mobil modern saat ini telah mempunyai spesifikasi volume kecepatan mesin
yang tinggi, maka dari itu rem sangat penting untuk mengimbangi kemajuan
performa dari mobil itu sendiri. Rem
cakramadalah perangkat pengereman
yang digunakan pada kendaraan modern.
Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda
kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong
sepaturem (brake pads) ke
cakram. Dan berikut adalah gambar desain dari cakram depan serta gambar tromol
bagian belakang pada mobil Toyota Avanza.
Gambar
1. Sketsa Rem mobil pada Toyota Avanza
Dasar kerja
pengereman Rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek. Tanaga gerak
putaran roda diubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas
itu segera dibuang ke udara. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan
kampas rem yang tidak berputar terhadap piringan cakram yang berputar bersama
roda sehingga menghasilkan gesekan. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh
tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti. Komponen utama dari sebuah
disc brake adalah:
i. The brake pads.
ii. The caliper, yang berisi sebuah piston.
iii. Rotor, yang di-mount ke hub.
Kelebihan dari
rem cakram adalah dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram
tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem
cakram dapat menerjang banjir.
Kemudian rem
cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga
pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang
juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang memiliki
lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem
cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk
berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang
sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun, rem cakram
masih mempunyai sedikit kekurangan, yaitu Rem cakram yang sifatnya terbuka
memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut
dapat menghambat kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian
caliper, seperti piston bila dibiarkan lama.
2.
Macam-macam rem menurut
penggunaannya :
Menurut penggunaannya rem mobil dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Rem kaki: Rem kaki
digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut
mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi dua, yaitu rem secara hidrolik dan
rem secara pneumatic.
b.
Rem parkir: Rem parkir
digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c.
Rem pembantu: Rem
pembantu digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada
truk dan kendaraan berat. Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil
penumpang dan truk ringan.
d.
Rem Darurat: Di dalam mobil dengan rem cakram di
keempat roda, rem darurat harus digerakkan oleh suatu mekanisme yang terpisah
daripada rem utama dalam kasus dari total rem utama kegagalan. Sebagian besar
mobil menggunakan kabel untuk rem darurat actuate.
Beberapa mobil dengan roda empat rem cakram memiliki rem drum terpisah diintegrasikan
ke dalam pusat roda belakang. Rem drum ini hanya untuk sistem rem darurat, dan
itu hanya digerakkan oleh kabel, tetapi tidak memiliki hidrolika. Berikut
adalah contoh gambarnya :
Gambar 2. Gambar Rem
Darurat
3.
Nama-nama bagian rem
cakram dan fungsinya :
a. Piringan
rotor: sebagai wadah/tempat bergesekannya piringan, dengan kampas rem.
Gambar
3. Piringan Rotor
b. Selang
rem: Sebagai jalannya aliran minyak rem.
Gambar 4. Selang Rem
c. Plat
pad: Sebagai penahan rem plat momen.
d. Plat
momen: Untuk menahan silinder agar tidak jatuh.
e. Pegas
penahan pad: Untuk menahan pad rem agar tidak goyang dan tidak lepas.
Gambar
5. Gambar Keseluruhan
f. Kampas
Rem: Untuk menghentikan atau memperlambat piringan rotor dan menghentikan/memperlambat
laju kendaraan saat piston rem menekan kampas rem.
Gambar 6. Kampas Rem
g. Pegas
anti berisik: Pencegahan bunyi berisik saat pengereman.
h. Shim
anti cicit: Untuk mengganjal pad rem agar tidak lepas.
i. Master
Silinder Rem: Sebagai wadah/rumah pad rem.
Gambar 7. Master Silinder Rem
j. Piston:
Alat pendorong pad rem.
Gambar 8. Piston Rem
k. Ring
set: Pencegahan kebocoran minyak rem saat piston bergerak pada rumah piston (caliper).
l. Karet
pelindung (Boot): Melindungi bushing.
m. Caliper
rem: sebagai rumah ring set, piston rem, dan juga kampas rem.
Gambar 9. Kaliper Rem
4.
Mekanisme Kerja
a. Master
Silinder
Master silinder berfungsi
meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik, minyak rem untuk
menekan rem (pada model rem cakram).
Cara kerja master silinder dengan
cara bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas
pembalik (return piston) dan piston
digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih
jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi
tegangan pegas outlet untuk membuka katup.
Bila pedal rem dibebaskan, maka
piston akan mundur kebelakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inletport) karena adanya desakan pegas
pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston
kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling
pistoncupdapatmengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke
sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan
tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke
master silinder.
Ada dua tipe silinder, yaitu tipe
silinder tunggal dan tipe silinder ganda. Master silinder tipe ganda banyak
digunakan dibandingkan tipe silinder tunggal. Berikut adalah contoh gambar
master silinder :
Gambar
10. Gambar Master silinder
b. Booster
rem (brake booster)
Tenaga penekanan pada pedal rem dari
seorang pengemudi tidak cukup kuat untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster
rem melipat gandakan daya pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih
besar di perlukan. Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga dipasang
secara terpisah dari master silinder itu sendiri.
Boster rem mempunyai diafragma
(memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan antara tekanan atmosfir
dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intake manifold mesin. Master silinder
di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya pengereman yang
besar dari langkah pedal yang minimum.
Booster rem dirancang sedemikian rupa
sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang dengan sendirinya, rem akan
memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar, tetapi kendaran dapat direm
normal tanpa bantuan booster. Untuk kendaran yang digerakkan oleh mesin diesel,
booster remnya diganti dengan pompa vacum karena kevacuman yang terjadi pada
intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Booster body dibagi menjadi bagian depan
(ruang tekan tenaga) dan bagian belakang (ruang tekan variasi), dan
masimg-masing ruang dibatasi dengan memberan dan piston booster. Mekanisme
katup pengontrol (control valve mechanis).
Termasuk katup udara, katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang
berhubungan dengan pedal rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).
Masalah yang sering timbul Remnya terasa
Magel : yaitu rem terasa keras dan tidak pakem !!!! ini terjadi karena Ruang A
(ruangan dekat brake master) tidak
dapat dibuat Vacuum sehingga tidak ada yang membantu proses pengereman, hal ini
terjadi karena adanya seal booster yang bocor atau kemungkinan lain Valve tidak
dapat membuka hubungan antara ruang B (ruangan dekat dengan pedal rem) dengan
udara luar. Selain kesalahan pada boster dimungkinkan juga kesalahan terjadi
pada supply Vacuum yang tidak
sempurna (misalnya selang vacuum bocor atau mampet). Jika terjadi kebocoran seal boster biasanya ditandai dengan
suara angin berdesisi disekitar pedal rem/boster. Hal ini mengakibatkan mesin
anda tidak dapat idle / langsam sempurna yang pada akhirnya akan membuat kendaraan
anda boros
Gambar
11. Gambar Booster Rem
c. Katup
Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya
gesekan antara ban dan ditambah jalan. Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian
beban pada roda. Biasanya kendaran yang mesinnya terletak didepan, bagian
depannya lebih berat dibandingkan dengan bagian belakangnya, bila kendaran
direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah kedepan (bergerak maju)
disebabkan adanya gaya intertia, dan
karena adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkram
pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya, maka roda belakang akan
terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan jalan) ini
disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda belakang
gesekan akan menurun, dan roda belakang bergerak kekanan dan kekiri dan sukar
terkontrol. Dengan alasan tersebut, diperlukan alat
pembagi tenaga sehingga dapat diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda
depan dari pada roda belakang atas tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve). Alat ini bekerja
secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda belakang dengan
demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda belakang akan berkurang.
Di samping katup pengembali, efek
yang sama akan diperoleh dari load silinder and
proportioning valve (LSPV)
yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda belakang sesuai. Dengan beban, proportioning
and by pass valve (P
dan BV) yang meneruskan tekanan master silinder
langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila system rem dapat tidak
berfungsi, katup decelaration sensing proportioning
valve (DSPV)
yang membedakan tekanan awal split
point sesuai
dengan, deselerasi selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
Gambar 12.
Gambar Katup Pengimbang
d. Rem
Cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari
besi tuang (disc rotor) yang berputar
dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc
pad) yang mendorong dan menjepit cakram.
Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram
(disc).Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self energizing action), daya pengereman
itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi
koefisien gesek
yang manghasilkan kestabilan tinggi.Selain itu, karena permukaan bidang gesek
selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mempengaruhi dan
menjamin dari tekanan air. Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya.
Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya
pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem
pada rem tromol.
Gambar 13. Gambar Komponen Rem Cakram
e. Piringan
(disc)
Umumnya cakram atau piringan (disc
rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang
untuk ventilasi.
Gambar 14.Disc Brake
f. Pad
rem
Pad (disc
pad) biasanya dibuat campuran metalikfiber dan sedikit serbuk besi.Tipe ini
disebut dengan”semi metalik disc
pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang
diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan keausan pad.Pada
beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-sequal shim)
dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi disaat pengereman
berlangsung.
Gambar 15. Pad Rem
5.
Jenis-jenis Kaliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder
body, memanggang piston-piston dan
dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper
dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
a.
Type Fixed Caliper (double piston).
Fixed
Caliper adalah
dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi
panasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit
tercapainya pendinginan. Untuk
itu hal ini membutuhkan penambahan
komponen yang banyak. Untuk
mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang
digunakan.
Gambar 16.
Gambar Type Fixed Caliper (double piston)
b.
Type Floating Caliper
(single piston)
Single-piston floating-caliper disc
brake berpusat
diri dan menyesuaikan diri. Yang caliper dapat meluncur dari sisi ke sisi
sehingga akan bergerak ke pusat setiap kali rem diterapkan. Karena tidak ada
penarikan bantalan dari disk, bantalan cahaya selalu tetap kontak dengan rotor
(piston karet segel dan setiap goyangan di rotor dapat benar-benar menarik
bantalan kecil jauh dari rotor). Hal ini penting karena piston di rem
berdiameter jauh lebih besar daripada yang ada di master silinder. Jika piston
rem ditarik ke dalam silinder, mungkin diperlukan beberapa aplikasi dari pedal
rem cukup untuk memompa cairan ke silinder rem untuk melibatkan bantalan rem.
Gambar
17. Gambar Type Floating Caliper (single
piston).
c. Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram
Pada saat anda mengendarai kendaraan dari waktu ke waktu,
anda pasti pernah merasakan perbedaan yang anda alami, kadang pedal rem terasa
aneh, kadang terdengar suara berdecit, atau mungkin kejadian lain yang membuat
kaget anda.
Pertama-tama kita harus mengetahui dulu bagaimana cara kerja
rem, rem bekerja dengan merubah gaya gesek untuk menghentikan laju kendaraan.
Pada saat anda menekan pedal rem, minyak rem akan mengalir ke pipa rem dan
menekan piston dan diteruskan ke kampas rem, kemudian bergesekan dengan cakram
dan menghentikan laju putarannya. Semakin kencang tekanan yang diberikan pada
pedal rem semakin kuat juga tekanan yang diberikan ke cakram dan semakin cepat
juga kendaraan berhenti.
Setelah anda mengetahui cara kerja rem sekarang kita bahas
masalah pertama, apa yang terjadi bila system rem mengalami kebocoran. Bila
sistem rem mengalami kebocoran maka udara akan masuk kedalam sistem rem, dan
pedal rem akan terasa “membal”. Seperti yang dikatakan oleh “Bernouli” bahwa cairan dapat meneruskan
tekanan tanpa kehilangan force (daya) sedikitpun. Nah, jika sistem rem anda
mengalami kebocoran maka tekanan pedal rem tidak akan sesuai dengan yang anda
berikan karena ada udara di dalamnya. Begitu juga bila kampas rem anda mulai
tipis maka respon untuk berhenti akan semakin lama, karena jarak (gap) antara
kampas dengan cakram.
d. Suara gesekan yang sangat keras (grinding/scratching)
Suara
ini karena gesekan antara besi kampas rem dengan cakram. Kerusakan akibat
gesekan ini sudah tidak dapat diperbaiki dan segera melakukan penggantian
terhadap piringan cakram dengan pembelian seperangkat kampas rem dan cakram. Untuk menghindarinya, lakukan
pengecekan rem secara berkala, ganti kampas rem bila ketebalannya minimal 3mm
untuk kampas rem depan cakram. Atau dapat dilihat dari visualnya, yaitu kampas
rem telah dekat dengan pembatas indikasinya. Jika melebihi dari indikasi
tersebut, batas indikasi akan menggesek piringan cakram dan akibatnya piringan
juga akan termakan dan berakibat ketidak rataan dari konstruksi piringan
cakram.
e. Rem terasa menarik ke kiri atau ke
kanan (brake pulls)
Ini berarti ada kebocoran pada salah satu kaliper rem, untuk
mengetahui bagian mana begini caranya, bila rem terasa menarik ke arah kanan
berarti kebocoran terjadi pada lawannya yaitu di sebelah kiri, karena kaliper
sebelah kiri tidak mampu memberikan tekanan yang sama dengan yang kanan (ini
dapat diartikan terjadi kebocoran di sebelah kiri) begitu juga sebaliknya. Jika
terasa seperti itu, sebaiknya selang rem harus segera diganti demi keamanan
pengendara itu sendiri.
f.
Pedal
rem bergetar saat di injak
Ini
akibat piringan bergelombang atau tidak rata. Penyebabnya, kualitas kampas atau
piringan (jika sudah pernah diganti) tidak sesuai. Kondisi ini bisa terjadi
pada mobil matik karena malas menggunakan rem parkir saat berada di lampu
merah. Jadi, pengendara tetap menginjak rem sementara posisi gigi tidak di
netral. Karena sifat besi ketika panas memuai, permukaan yang ditekan kampas
rem akhirnya menimbulkan gelombang. Pemicu lainnya, akibat permukaan kampas rem
tidak rata, atau joint steer yang merupakan pertemuan antara rack
steer dan column steer (gagang setir atas) longgar. Selain itu, bisa
berasal dari kondisi tie-rod yang oblak.
g.
Arah
mobil tidak lurus
Ketika
rem diinjak, mobil cenderung lari ke kiri atau kanan. Kondisi ini dikarenakan
salah satu rem tidak bekerja sempurna lantaran piston berkarat dan minyak rem
kotor. Jangan injak rem mendadak dan memberi tekanan keras karena mobil bisa
oleng dan terbalik.
h.
Rem
Ambles
Kondisi ini terjadi
saat pedal tidak memberikan tekanan normal dan seperti ngempos saat
mengerem. Rem "ambles" bisa terjadi karena 3 hal, adanya angin palsu
yang disebabkan proses penggantian minyak kurang sempurna, dan kebocoran pada
sistem yang lebih sering terjadi pada kaliper. Terakhir, master rem yang tidak
presisi akibat sil sudah tidak bisa menahan tekanan. "Lain masalahnya jika
ketika diinjak, posisinya lebih dalam. Itu menandakan kampas rem habis".
Untuk mengantisipasi saat-saat terjadi
hal yang darurat, lakukan pengereman dengan cara mengocok pedal untuk mendapatkan
tekanan yang sesuai dan berhenti sempurna.
6.
Perawatan
Sistem Rem
a. Memeriksakan
ke bengkel resmi atau langganan Anda tentang keluhan pada system rem cakram
Anda.
b. Lakukan
perawatan berkala yang teratur setiap 10.000 km (ganti kampas rem
depan-belakang).
c. Setelah
20.000 km (servis besar ganti kampas dan kuras minyak rem). Hindari budaya
mengerem saat lampu merah dengan posisi transmisi aktif buat model otomatis.
Sebaiknya, gunakan rem parkir atau posisi "P".
d. Saat
kondisi cakram dan rem sedang panas, jangan disiram air. Biasanya terjadi saat
melakukan cuci mobil otomatis.
e. Setiap menempuh 10.000 km bersihkan
debu-debu dengan disc cleaner berupa
cairan dengan cara disemprot. Debu dan kotoran akan rontok. Untuk hasil
maksimal, setelah disemprot, lap dengan kain.
f. Biasanya bila sudah menempuh 100.000
km, selain sil-sil rem diganti, kampas dan cakram diampelas agar permukaan
tetap rata. Bisa juga jarak tempuh di bawah itu bila rem sudah menimbulkan
bunyi decit lantaran kampas sudah tipis, berdebu atau permukaan cakram tidak
rata. Jika cakram yang tidak rata, diatasinya dengan dibutut. Tapi ingat batas
maksimumnya, bila sudah terlalu tipis atau retak, cakram sebaiknya diganti.
g. Pada
kemasan minyak rem ada tulisan DOT (Department of Tranportation) dibarengi
dengan angka, itu menunjukkan tingkat kekentalan dan titik didihnya. Semisal
DOT 3, 4, dan 5, sama dengan perbedaan kaliper rem 4 sampai 8 pot. Semakin
tinggi spek pot, pemakaian minyak remnya menggunakan DOT yang tinggi.
h. Untuk
rem standar bisa menggunakan DOT 3 atau 4. Lain jika sistem penghenti laju
sudah dimodifikasi untuk mengimbangi tenaga mesin yang besar, pakai DOT 5
karena bahannya menggunakan silikon. Selain titik didih tinggi, tidak mudah
menguap.
7.
Permasalahan Yang
Terjadi
Permasalahan yang sering terjadi
pada rem mobil cakram adalah rem bergetar saat di injak, kendali berbelok
kekanan atau kekiri saat direm, rem ambles dan masih banyak lagi. Dan kerusakan
yang sering terjadi telah disebutkan pada penjelasan diatas tadi.
Bisa karena kampas rem sudah
mencapai batas yang telah ditentukan, caliper rem pada ring setnya bocor,
selang rem bocor, piston berkarat, dudukan caliper tidak sempurna, dan juga
adanya angina saat penggantian minyak rem.
8.
Penanganan Masalah
Agar tidak terjadi
permasalahan yang telah di jelaskan seperti di atas tadi, kita harus sering
mengecek kondisi rem, minyak rem, dan kebocoran yang mungkin telah ada di
selang rem ataupun kalipernya. Setelah 20.000 km ganti
kampas dan kuras minyak rem. Hindari budaya mengerem saat lampu merah dengan
posisi transmisi aktif buat model otomatis.Sebaiknya, gunakan rem parkir atau
posisi "P".
Saat kondisi cakram dan rem sedang
panas, jangan disiram air.Biasanya terjadi saat melakukan cuci mobil otomatis.Setiap menempuh 10.000 km bersihkan
debu-debu dengan disc cleaner berupa
cairan dengan cara disemprot. Jika telah mencapai 100.000km ganti sil-silnya
beserta ringnya 1 set.
9.
Alat dan Bahan
a.
Alat
·Dongkrak
·Jack Stand
·Kunci Ban ukuran 21mm
·Kunci Ring-Pass 14mm atau Ring
12-14mm
·Obeng Minus
·Traker Kaliper Rem
·Kunci Ring-Pass ukuran 10mm
b.
Bahan
·Gemuk
·Brake Pads / Kampas Rem
10. Langkah
Pembongkaran
1)
Kendorkan mur pada ban menggunakan kunci ban berukuran 21mm.
2)
Kemudian, dongkrak pada sambungan bodi samping atau di
tengah-tengah.
3)
Letakkan jack stand pada posisi yang tepat dan kuat.
4)
Kemudian turunkan dongkrak perlahan.
5)
Setelah itu, kendorkan lagi mur ban kemudian lepaskan ban.
Letakkan ban dibawah mobil untuk keamanan jika jack stand meleset.
6)
Setelah itu, kendorkan baut pada caliper rem menggunakan
kunci ring pas ukuran 14mm atau menggunakan kunci ring 12-14mm.
7)
Setelah itu, gunakan kunci obeng minus untuk mengeluarkan
kampas rem dengan cara mencongkelnya.
11. Penggantian
Sparepart
Ganti kampas rem yang lama dengan
yang baru dan pasang kekaliper rem.
12. Pemasangan
1)
Pasang caliper remnya kembali dan pasang juga bautnya.
Kencangkan baut tersebut menggunakan kunci ring pas ataupun ring ukuran 14mm.
2)
Setelah semua terpasang, lakukan pembuangan angin pada
saluran pembuangannya dengan menggunakan kunci ring-pass ukuran 10mm.
3)
Pedal rem dikocok-kocok (ditekan perlahan sampai batasnya,
kemudian dilepaskan, dan ditekan lagi) sampai berkali-kali, setelah cukup lama,
tekan pedal rem dan tahan. Selagi menahan, kendorkan saluran pembuangan tadi
menggunakan kunci 10mm.
4)
Saat minyak rem keluar dari saluran pembuangan, kencangkan
lagi saluran tersebut. Kemudian kocok-kocok lagi pedal remnya dan tahan lagi.
Jika perlu, lakukan hal ini sambil mesin mobil dinyalakan agar minyak rem yang
bercampur angina keluar dengan cepat.
5)
Lakukan hal tadi 3-4 kali, kemudian rasakan pedal remnya
saat diinjak. Jika sudah sesuai standarnya, berarti anginya telah terbuang
sempurna. Jangan lupa untuk mengisi minyak remnya kembali.
6)
Siram dengan air pada saluran pembuangannya. Ingat, minyak
rem jangan sampai terkena cat bodi, karena akan mengelupas.
7)
Setelah hal diatas telah dilakukan dengan sempurna, pasang
kembali ban kanan kiri dan kencangkan mur sampai ban berputar dan kencangkan
sedikit lagi.
8)
Dongkrak pada bagian samping atau tengah yang kuat.
9)
Ambil jack stand yang tadi dipasang untuk menyangga mobil.
Kemudian turunkan dongkrak perlahan.
10)
Hal terakhir adalah kencangkan lagi mur rodanya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem
pengereman pada mobil sangat penting bagi keselamatan pengendara. Baik sistem
rem yang masih menggunakan tromol ataupun cakram, kedua-duanya dibutuhkan dalam
memperlambat ataupun menghentikan laju kendaraan. Dan berikut adalah
kesimpulannya :
a.
Tune up setidaknya dilakukakan 10.000 km
sekali.
b.
Periksa setiap komponen pengapian saat
memanasi mobil.
c.
Ganti busi setidaknya 20.000 km sekali.
d.
Pengecekan secara hati-hati dan berkala
harus diperhatikan.
e.
Rem
harus sering diperhatikan setidaknya 20.000 km sekali.
f.
Periksa
batas maximum atau minimum minyak rem.
g.
Ganti
kampas rem jika telah mencapai batasnya.
h.
Periksa
batas linier pada piringan rotornya.
B.
Saran
a.
Sebainya bengkel Factory SMK harus
menambah mekanik agar tidak keteteran.
b.
Sebaiknya dalam pembuatan laporan guru
harus memberi pengarahan lebih jelas.
c.
Seharusnya pelaksanaan prakerin lebih
lama, karena 10 minggu adalah waktu yang singkat. Sehingga ilmu yang didapatkan
juga kurang maksimal.
d.
Seharusnya penempatan peserta didik
dalam prakerin lebih diperhatikan. Jangan sampai ada peserta didik yang
ekonominya rendah ditempatkan di bengkel yang jauh dari tempat tinggalnya.
e.
Seharusnya guru memonitoring peserta
didik tidak hanya dua kali.
DAFTAR
PUSTAKA
http://aria-info.blogspot.com/2010/01/pemeriksaan-busi.html
Gambar 18. Daftar Gambar Selama
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
0 comments:
Post a Comment