SEJARAH NUMERASI JEPANG
A.
SEJARAH SINGKAT SISTEM NUMERASI JEPANG
Sistem numerasi adalah
sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang
menyatakan suatu bilangan disebut numeral/ lambang bilangan. Banyaknya suku
bangsa di dunia menyebabkan banyaknya sistem numerasi yang berbeda. Oleh karena
itu suatu bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang, tetapi suatu
lambang menunjuk hanya pada satu bilangan.
Sistem
numerasi ini telah ada sejak tahun 200 S.M. Bangsa Cina menuliskan
angka-angkanya menggunakan alat tulis yang dinamakan pit dimana
bentuknya menyerupai kuas. Tulisannya
berbentuk gambar atau piktografi yang mempunyai nilai seni tinggi. Sistem angka
Cina disebut dengan sistem “batang”, mempunyai nilai tempat, berkembang sekitar
213 SM. Bangsa Cina menggunakan tiga sistem penomoran, yaitu: sistem
Hindu-Arab, dan dua lainnya menggunakan penomoran bilangan setempat (disebut Daxie)
yang dibedakan untuk keperluan komersil dan financial demi menghindari
pemalsuan.
Adapun
Jepang, juga menggunakan sistem angka Cina, meskipun berbeda dalam pelafalannya.
Setelah kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi Eropa, sistem angka Arab mulai
digunakan. Pada sistem bilangan bahasa Jepang, angka dibagi menjadi kelompok 4
digit. Jadi bilangan seperti 10.000.000 (sepuluh juta) sebetulnya dibaca
sebagai 1000.0000 (seribu puluh-ribu). Hanya saja, karena pengaruh dunia barat
angka selalu ditulis dengan pengelompokan 3 digit gaya barat.
B.
SIMBOL-SIMBOL PADA SISTEM NUMERASI JEPANG

Contoh Penulisan

Sumber: https://www.slideshare.net/rudilyas/sejarah-matematika-sistem-penulisan-bilangan
C. OPERASI HITUNG DASAR JEPANG
1. 足し算=tashizan (penjumlahan)
Pertama kita mulai dari tashizan
atau dalam Bahasa Indonesianya adalah penjumlahan/tambahan, bagaimana caranya
untuk mengatakan "satu ditambah satu sama dengan dua" caranya adalah
dengan pola berikut ini:
Pola : (angka + tasu + angka + wa + hasil)
足す(tasu) termasuk ke dalam kata kerja kelompok satu dan
memiliki arti "tambah". Jadi untuk mengatakan satu tambah satu sama dengan
dua adalah dengan cara 1+1は2 dibacanya ichi tasu ichi wa ni.
Contoh lainnya :
二足す三は五 (2 + 3 = 5) =ni tasu san wa go
十足す十は二十 (10 + 10 = 20) = juu tasu juu wa
nijuu
三百足す八は三百八 (100 + 8 = 108) = sanbyaku tasu
hachi wa sanbyaku hachi
2.
引き算 = hikizan
(pengurangan)
Berikutnya kita akan belajar cara mengucapkan
pengurangan dalam bahasa Jepang, polanya adalah dengan menyisipkan 引く(hiku) di tengah-tengah angkanya, 引く adalah kata kerja kelompok 1.
Pola : (angka + hiku + angka + wa
+ hasil ). Contoh :
一引く一は零/ゼロ=(1 - 1 = 0) = ichi hiku ichi wa
rei/zero
百引く五十は五十 (100 - 50 = 50) = hyaku hiku gojuu
wa gojuu)
一万引く一千は九千 (10000 - 1000 = 9000) = ichiman
hiku issen wa kyuusen
3.
掛け算 = kakezan
(perkalian)
Pola ketiga ini adalah untuk
mengalikan suatu bilangan, polanya adalah dengan menyelipkan kata 掛ける (kakeru) di tengah-tengah angka, 掛ける termasuk kata kerja kelompok 2.
Pola : (angka + kakeru + angka
+ wa + hasil). Contoh :
一掛ける一は一 (1 x 1 = 1) = ichi kakeru ichi wa
ichi
十掛ける三は三十 (10 x 3 = 30) = juu kakeru san wa
sanjuu
九掛ける二は十八 (9 x 2 = 18) = kyuu kakeru ni wa
juuhachi
4.
割り算 = warizan (pembagian)
Dan yang terakhir adalah pembagian, caranya pun sama
aja dengan ketiga pola di atas yaitu dengan menyisipkan kata 割る=waru di antara dua angka yang ingin
dijumlahkan. 割る adalah kata
kerja kelompok 1.
Pola : (angka + waru + angka + wa
+ hasil). Contoh :
一割る一は一 (1 ÷ 1 = 1) = ichi waru ichi wa ichi
十割る五は二 (10 ÷ 5 = 2) = juu waru go wa ni
三割る一は一点五 (3 ÷ 1 = 1,5) = san waru ichi wa
itten go
D.
REFERENSI
1.
http://mithacahwonogiri.blogspot.co.id/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
2.
https://www.slideshare.net/rudilyas/sejarah-matematika-sistem-penulisan-bilangan
3.
https://www.bahasajepangbersama.com/2014/09/tashizan-hikizan-kakezan-warizan.html
0 comments:
Post a Comment