Wednesday, 9 May 2018

SEJARAH NUMERASI JEPANG


A.    SEJARAH SINGKAT SISTEM NUMERASI JEPANG
Sistem numerasi adalah sekumpulan lambang dan aturan pokok untuk menuliskan bilangan. Lambang yang menyatakan suatu bilangan disebut numeral/ lambang bilangan. Banyaknya suku bangsa di dunia menyebabkan banyaknya sistem numerasi yang berbeda. Oleh karena itu suatu bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang, tetapi suatu lambang menunjuk hanya pada satu bilangan.
Sistem numerasi ini telah ada sejak tahun 200 S.M. Bangsa Cina menuliskan angka-angkanya menggunakan alat tulis yang dinamakan pit dimana        bentuknya menyerupai kuas. Tulisannya berbentuk gambar atau piktografi yang mempunyai nilai seni tinggi. Sistem angka Cina disebut dengan sistem “batang”, mempunyai nilai tempat, berkembang sekitar 213 SM. Bangsa Cina menggunakan tiga sistem penomoran, yaitu: sistem Hindu-Arab, dan dua lainnya menggunakan penomoran bilangan setempat (disebut Daxie) yang dibedakan untuk keperluan komersil dan financial demi menghindari pemalsuan.
Adapun Jepang, juga menggunakan sistem angka Cina, meskipun berbeda dalam pelafalannya. Setelah kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi Eropa, sistem angka Arab mulai digunakan. Pada sistem bilangan bahasa Jepang, angka dibagi menjadi kelompok 4 digit. Jadi bilangan seperti 10.000.000 (sepuluh juta) sebetulnya dibaca sebagai 1000.0000 (seribu puluh-ribu). Hanya saja, karena pengaruh dunia barat angka selalu ditulis dengan pengelompokan 3 digit gaya barat.

 B.     SIMBOL-SIMBOL PADA SISTEM NUMERASI JEPANG
Contoh Penulisan
Sumber: https://www.slideshare.net/rudilyas/sejarah-matematika-sistem-penulisan-bilangan


C.    OPERASI HITUNG DASAR JEPANG
1.       足し算=tashizan (penjumlahan)
Pertama kita mulai dari tashizan atau dalam Bahasa Indonesianya adalah penjumlahan/tambahan, bagaimana caranya untuk mengatakan "satu ditambah satu sama dengan dua" caranya adalah dengan pola berikut ini:
Pola : (angka + tasu + angka + wa + hasil)
足す(tasu) termasuk ke dalam kata kerja kelompok satu dan memiliki arti "tambah". Jadi untuk mengatakan satu tambah satu sama dengan dua adalah dengan cara 112 dibacanya ichi tasu ichi wa ni. Contoh lainnya :
二足す三は五 (2 + 3 = 5) =ni tasu san wa go
十足す十は二十 (10 + 10 = 20) = juu tasu juu wa nijuu
三百足す八は三百八 (100 + 8 = 108) = sanbyaku tasu hachi wa sanbyaku hachi

2.       引き算 = hikizan (pengurangan)
Berikutnya kita akan belajar cara mengucapkan pengurangan dalam bahasa Jepang, polanya adalah dengan menyisipkan 引く(hiku) di tengah-tengah angkanya, 引く adalah kata kerja kelompok 1.
Pola :  (angka + hiku + angka + wa + hasil ). Contoh :
一引く一は零/ゼロ=(1 - 1 = 0) = ichi hiku ichi wa rei/zero
百引く五十は五十 (100 - 50 = 50) = hyaku hiku gojuu wa gojuu)
一万引く一千は九千 (10000 - 1000 = 9000) = ichiman hiku issen wa kyuusen

3.       掛け算 = kakezan (perkalian)
Pola ketiga ini adalah untuk mengalikan suatu bilangan, polanya adalah dengan menyelipkan kata 掛ける (kakeru) di tengah-tengah angka, 掛ける termasuk kata kerja kelompok 2.
Pola : (angka + kakeru + angka + wa + hasil). Contoh :
一掛ける一は一 (1 x 1 = 1) = ichi kakeru ichi wa ichi
十掛ける三は三十 (10 x 3 = 30) = juu kakeru san wa sanjuu
九掛ける二は十八 (9 x 2 = 18) = kyuu kakeru ni wa juuhachi

4.      割り算 = warizan (pembagian)
Dan yang terakhir adalah pembagian, caranya pun sama aja dengan ketiga pola di atas yaitu dengan menyisipkan kata 割る=waru di antara dua angka yang ingin dijumlahkan. 割る adalah kata kerja kelompok 1.
Pola : (angka + waru + angka + wa + hasil). Contoh :
一割る一は一 (1 ÷ 1 = 1) = ichi waru ichi wa ichi
十割る五は二 (10 ÷ 5 = 2) = juu waru go wa ni
三割る一は一点五 (3 ÷ 1 = 1,5) = san waru ichi wa itten go

D.    REFERENSI
1.       http://mithacahwonogiri.blogspot.co.id/2013/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
2.       https://www.slideshare.net/rudilyas/sejarah-matematika-sistem-penulisan-bilangan
3.       https://www.bahasajepangbersama.com/2014/09/tashizan-hikizan-kakezan-warizan.html

0 comments:

Post a Comment