Thursday, 18 December 2014

PUISI GALAU

BAGAIMANA
Termenung....
Hanya itu yang hinggap kini
Suara jangkrik yang menjadi tuan
Mengiang di pikiran
Lama tak ada jemputan
Hatiku tertahan...
Tak mampu mengangkat beban
Gelap dan jauh dari gerbang
Campur aduk tak tenang

Dahulu...
Aku rindu saat itu
Namun aku juga takut saat itu
Berdiri tegap menantang saat itu
Membongkar tembok raksasa china saat itu
Tapi buram, masih ada titik hitam
Masih ada batu kokoh yang menghadang

Bagaimana...
Bagaimana aku menemukan
Hirupan udara segar di depan
Warna biru langit dipandang

Tanpa noda yang suit menghilang

0 comments:

Post a Comment